Senin, 13 Februari 2017

Semerbak Bunga Desa...


Masuk ke wilayah desa Muara Madras, kesan indah dan alami melekat membingkai perasaan. Sepanjang jalan, setiap halaman rumah dan taman umum, berhiasan bunga alami. 

Bunga-bunga itu bukanlan tanaman yang mahal. Umumnya berupa tanaman lokal. Halaman rumah tidak hanya ditanami bunga, tapi juga tanaman obat-obatan serta sayuran. Hebatnya lagi, sulit untuk menemukan adanya sampah yang dibuang sembarangan tempat. 

Selain, itu hampir disapanjang jalan dan disetiap rumah penduduk, terlihat kopi yang sedang dijemur. “Di Desa Muara Madras, setiap Kepala Keluarga memiliki kebun kopi. “Tidak ada warga disini yang tidak berkebun kopi”, ungkap Rohman Hadi, penduduk setempat yang juga seorang guru.

Kopi yang ditanam adalah Robusta. Masyarakat Muara Madras, tidak tertarik menanam kopi Arabika. Dipasaran lokal, harga Robusta sama dengan Arabika. Sementara, perawatan dan proses panen, Arabika lebih membutuhkan perhatian dan perlakuan khusus. Beda dengan Robusta. Dalam istilah lokal, kopi Arabika lebih manja dari kopi Robusta.


Hamparan wilayah menghadap ke sisi Barat Sumatera ini, memang dikenal sebagai lahan pertanian yang subur. Selain kopi, beberapa komodity lain juga termasuk unggulan, seperti Kentang, Cabai dan Nilam. Dulunya, wilayah ini terkenal dengan penghasil kulit manis yang berkualitas tinggi.

Desa yang berjarak lebih kurang 120 kilometer dari Kota Bangko ini, sekarang cukup terkenal sebagai daerah tujuan wisata lokal. Kehadiran kebun bunga yang bernama Hesti's Garden, menambah semerbak nama Muara Madras. Nama Hesti’s Garden sudah barang tentu tidak asing lagi bagi masyarakat di provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Merangin. Sudah bisa ditebak, kebun bunga ini merupakan hasil kreasi dari Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Merangin Hesnidar Haris atau lebih familiar dipanggil Hesti Haris.(SV/Muara Madras, 11/11/2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar